Simada News
Senin, 7 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
ADVERTISEMENT
Home Sudut Pandang

Keresahan dan Ketakutan Anak Bangsa

Simadanews.com by Simadanews.com
15 September 2021 | 07:41 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh | Eduardus B. Sihaloho

 

Pada pertengahan Agustus 2021 ini kelompok separatis Taliban di Afghanistan sebagai kelompok pejuang menguasai Negara Afghanistan dari pemerintahan yang sah dan mengambil-alih kekuasaan, yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani, yang melarikan diri ke luar negeri. Presiden Ghani mengungsi keluar dari Afghanistan setelah kelompok Taliban merebut ibukota Afghanistan, Kabul dan menduduki istana Kepresidenan. Akhirnya kelompok separatis Taliban menguasi negeri Afghanistan. Memang secara faktual masih hanya sebagian kecil saja Negara di dunia yang mengakui kemenangan kelompok Taliban tersebut. Tetapi secara politik Negara Afghanistan sedang mengalami kekacauan akibat pendudukan kelompok Taliban terhadap pusat dan tampuk kekuasaan Negara  Afghanistan.

Dalam waktu yang hampir bersamaan dalam sepekan pada pertengahan bulan Agustus 2021 di Indonesia Detasemen Khusus 88 POLRI, yang sering disebut Densus 88 menangkap 53 orang terduga teroris di berbagai daerah di Indonesia seperti di Sumatera Utara, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Informasi data teroris dan tempat-tempat pengangkapan ini hanya menjadi catatan dan petunjuk penting bahwa secara senyap para teroris tetap mengadakan pergerakan dan kegiatan di wilayah Nusantara. Hal ini menjadi signal bahwa kegiatan menebar ancaman dan ketakutan tetap menjadi agenda para teroris untuk mengacaukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kemudian di tempat yang berbeda di ujung timur Indonesia, Papua, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat ketakutan kepada warga dan menyerang serta membunuh prajurit/anggota TNI-Polri yang melakukan tugas pengamanan di wilayah tersebut.

Dua fakta di atas menjadi sumber ketakutan dan keresahan penulis sebagai seorang anak bangsa di wilayah Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI). Artinya, janganlah kejadian seperti yang terjadi di Afghanistan sampai melanda Negara Indonesia. Demikian juga tebaran ancaman dan teror hendaknya tidak menjadi “asupan” bagi warga sipil secara psikologis, yang kalau tidak diwaspadai oleh pihak keamanan akan menjadi letupan dan sumber kekacauan di Negara kita. Hal tersebut bisa menimbulkan keresahan dan ketakutan yang semakin besar, yang mengakibatkan Negara menjadi chaos. Kekacauan bisa terjadi, kalau soliditas penjaga keamanan Negara (TNI-Polri) tidak mampu mempertahankan keamanan dan kedaulatan Negara dan bangsa. Kemudian di pihak lain, dinamika politik dalam negeri turut menjadi prasyarat supaya ancaman dan ketakutan di atas tidak menjadi nyata. Sangat berbahaya kalau chaos sempat melanda Negara kita. Mengapa ketakutan dan keresahan itu menjadi muncul dalam benak warga Negara atau rakyat, sebab melihat kenyataan banyaknya orang terduga teroris yang tertangkap di atas, yang senantiasa menebar ketakutan dan ancaman, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Chaos sungguh bisa meletup,  apabila pada waktu yang bersamaan gerakan teroris tersebut berjalan dan bergerak bersama di seluruh wilayah Negara Indonesia.

Dalam sepuluh tahun terakhir di sekitaran Negara-negara Timur Tengah, bagaimana kekacauan melanda Negara-negara tersebut, hanya gara-gara gerakan teroris tetap bergerak tanpa bisa dikendalikan oleh pemerintah di Negara-negara tersebut. Karena itulah, penulis sangat khawatir dan takut, jangan sampai kejadian yang sama melanda negeri tercinta ini. Padahal bila diamati dengan seksama gerakan pembangunan begitu masif berjalan di Negara kita mulai dari Aceh hingga Papua. Kalau terjadi kekacauan bagaimana kita dapat menikmati pembangunan tersebut. Bisa jadi segala pembangunan yang telah dijalankan terbuang percuma dan hancur berantakan tanpa bisa dinikmati. Anak-anak kita tidak bisa lagi sekolah dan mencari ilmu untuk meraih dan mencapai masa depan mereka yang lebih baik. Pasti akan timbul kebencian dan kecurigaan di antara kita. Sikap permusuhan dan balas dendam pun akan muncul di antara warga masyarakat. Trauma-trauma perselisihan dan pertikaian pasti mengendap ke dalam diri bangsa. Semua pasti tidak mengharapkan kejadian itu melanda Negara kita.

Pun sikap ikhlas dan tanpa pamrih serta gotong-royong bisa menimbulkan kecurigaan di antara kita. Karena kita curiga ada maksud apa di balik tindakan tersebut. Pasti hal itu yang muncul ketika kita menerima dan mengalami sikap-sikap yang demikian. Padahal cara hidup yang demikian telah menjadi jati diri bangsa sejak Negara ini didirikan oleh founding fathers. Maka marilah kita menjaga persatuan dan kesatuan di Negara ini, supaya Negara kita makin maju, makmur, dan sejahtera, dipimpin oleh para pimpinan Negara yang telah dipercayakan oleh rakyat melalui pemilu yang sah di negeri ini.

Karena itu, sangat dituntut dari kita untuk bergandeng tangan demi menjaga suasana damai dan harmonis di tanah air, agar benih-benih perpecahan, kalau pun ada, dapat dikikis hingga ke akar-akarnya dalam masyarakat kita. Sebab kalau terjadi kekacauan, pasti kita semua akan rugi, menderita, sengsara, dan menjadi korban. Banyak kerugian yang akan dialami Negara baik secara finansial, material, moral, psikis maupun kehancuran fisik dari berbagai sarana pembangunan yang telah diwujudkan oleh pemerintah. Tentulah masyarakat Indonesia tak satu pun menghendaki yang demikian terjadi, maka mari kita berdoa kepada Tuhan, supaya kesatuan hati dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika tetap menggelora dalam sanubari kita demi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Penulis tinggal di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara

Share220Tweet137Pin49

Berita Terkait

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Tolak Masa Jabatan Kades 8 Tahun!

13/02/2024

SimadaNews.com-Revisi UU Desa telah sampai kepada tahap pembahasan tingkat I oleh DPRRI melalui Baleg dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian...

Berita Terbaru

News

Edmond Novvery Purba Resmi Jabat Kajari Nias Selatan, Gantikan Rabani Halawa

6 Juli 2025 | 23:23 WIB
News

Erwin Purba SH jadi Kajari Siantar Gantikan Jurist Precisely Sitepu

6 Juli 2025 | 23:03 WIB
News

Setelah 21 Tahun, Gubernur Sumut Resmi Serahkan Aset Rumah Dinas Bupati kepada Pemkab Samosir

6 Juli 2025 | 22:45 WIB
News

Pelantikan Ephorus dan Sekjen GKPS 2025–2030: Terima Kasih atas Amanah yang Diberikan

6 Juli 2025 | 17:45 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar Hadiri FGD Bersama Gubernur Sumut Bahas Sekolah Lima Hari dan Program Sekolah Gratis

5 Juli 2025 | 21:08 WIB
News

Semangat Kemerdekaan Menggelora, DPC PROGIB Simalungun Gelar Turnamen Gebyar HUT RI ke-80

5 Juli 2025 | 20:51 WIB
News

Tolak Mobil Dinas Rp2,3 Miliar, Bupati Labuhanbatu Tuai Apresiasi PMII: Kebijakan di Luar Nalar!

5 Juli 2025 | 19:09 WIB
News

Lewati Empat Putaran Pemilihan, Pdt Jan Hotner Saragih Terpilih jadi Sekjen GKPS

5 Juli 2025 | 13:05 WIB
News

Pdt John Christian Saragih Terpilih sebagai Ephorus GKPS dalam Sinode Bolon Ke-46

4 Juli 2025 | 23:07 WIB
News

Tolak Konversi Kebun Teh ke Sawit, Minta PTPN IV Hentikan Rencana Tanam Ulang

4 Juli 2025 | 14:29 WIB
News

Pengurus KONI Pematangsiantar 2025–2029 Resmi Dilantik, Siap Tingkatkan Prestasi Olahraga

3 Juli 2025 | 20:19 WIB
News

Pemkab Samosir Gelar Rapat Lanjutan Penyusunan Ranperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

3 Juli 2025 | 19:42 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba