SimadaNews.com – Sudah dua tahun belakangan ini, pemerintah melarang kegiatan mudik masyarakat yang biasanya dilakukan pada saat hari lebaran. Mobilisasi masyarakat secara besar-besaran saat mudik berpotensi meningkatkan kasus positif Covid-19 di dalam negeri.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu melakukan tradisi mudik yang senantiasa dilakukan pada Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah. Sebab, ancaman berbahaya wabah global Covid-19 masih ada mengintai masyarakat.
Presiden Joko Widodo memahami, betapa rindunya masyarakat terhadap kebiasaan-kebiasan yang kerap dilakukan ketika mudik dilakukan. Salah satunya, adalah rindu terhadap makanan khas yang kerap menjadi santapan wajib para pemudik di kampung halaman.
Untuk mengobati rasa rindu itu, Presiden menganjurkan kepada masyarakat untuk memesan makanan khas tersebut secara daring. Mengingat, saat ini pemerintah telah membangun berbagai infrastruktur yang memfasilitasi banyak kuliner khas berbagai daerah di aplikasi jual beli daring.
“Bapak dan Ibu yang rindu makanan daerah, tidak perlu ragu memesannya secara online,” ujar Presiden Joko Widodo melalui tayangan virtual pada Sabtu (8/5/2021).
Begitu juga sebaliknya, bagi masyarakat yang ingin mengirimkan makanan khas untuk sanak saudara di wilayah lainnya dapat mengirimkan makanan tersebut. Sehingga, ketika memakan khas tersebut dapat terobati rasa rindu terhadap kampung halaman.
“Kita ingin mengirimkan hadiah untuk oleh bagi keluarga yang jauh bisa juga dilakukan,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan, dengan belanja daring, maka mobilisasi masyarakat dapat dibatasi secara signifikan. Dampaknya, potensi tertular wabah global Covid-19 di tempat perbelanjaan akan berkurang dengan drastis dalam beberapa waktu ke depan.
“Belanja online mencegah adanya kerumunan yang bisa menjadi medium penyebaran virus Covid-19,” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Menkominfo, aplikasi belanja daring saat ini banyak menyediakan barang-barang lokal berkualitas yang kerap ditemui dipusat perbelanjaan. Bahkan, banyak dari penjual di pusat perbelanjaan kini juga mempunyai lapak virtual di aplikasi belanja daring. (***)
Discussion about this post